Pages

Dongkrak APBD 2013

DPRD Tapteng mengapresiasi kerja keras Bupati dan jajarannya dalam mendongkrak peningkatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Di mana APBD Tapteng TA 2013 naik sekitar 14,67 persen atau menjadi Rp809,51 miliar. Bahkan, sekitar Rp200 miliar di antaranya untuk pembangunan fisik.

KPU Tapteng Beri Kesempatan 16 Parpol Perbaiki Berkas

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tapanuli Tengah memberikan kesempatan kepada 16 partai politik di daerah itu untuk melengkapi kekurangan berkas persyaratan untuk lolos sebagai peserta pemilu di daerah dari tanggal 27 November-3 Desember 2012.

10 Kelompok Nelayan Dapat Bantuan Rp1 Miliar

Pemko Sibolga melalui Dinas Kelautan, Peternakan dan Perikanan (DKKP), mengucurkan dana bantuan sebesar Rp1 miliar untuk nelayan. Dana dari Program Pengembangan Usaha Minat Pedesaan (PUMP) Perikanan Tangkap KKP RI itu diserahkan kepada 10 kelompok nelayan.

Berikan Bingkisan Pada Bayi Kembar

Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Delmeria H Syarfi Hutauruk bersama rombongan memberikan bingkisan kepada orang tua bayi kembar empat pasangan Herman Druhu dan Karianti Laia, rabu (28/11) di RSU Sibolga. “Pemberian bingkisan ini sebagai bentuk kepedulian Tim Penggerak PKK Kota Sibolga menjelang perayaan Natal TP PKK Sibolga yang akan di gelar,” kata Ketua TP PKK Kota Sibolga Ny Delmeria Syarfi Hutauruk.

Keluarga Curigai Oknum RS Pembunuh Wanda

Setelah terbukti dibunuh, pihak keluarga Wanda alias Sri Rahayu alias Nur Ainun br Panjaitan, angkat bicara terhadap kecurigaan mereka kepada seseorang. Menurut keluarga, oknum RS adalah orang yang layak dicurigai sebagai pelaku pembunuh janda cantik itu.

Selasa, 15 Mei 2012

Menantu Larikan Uang H Busran Rp 160 Juta


2 Tahun Lalu Gelapkan Uang Perusahaan Rp200 Juta, Tapi Dimaafkan

H Busran Sinaga (64) mengancam akan mengadukan menantunya Sri Mawaddah br Pasaribu (31) ke polisi. Istri dari anaknya Ade Syahputra (33) tersebut nekat melarikan uangnya sebesar Rp160 juta. H Busran Sinaga, warga Jalan Kakap Sibolga didampingi anaknya Ruslan Sinaga (42) kepada METRO, Jumat (11/5) mengatakan, kejadian tersebut berawal saat dirinya menyuruh Sri Mawaddah Pasaribu untuk menarik uang sebesar Rp160 juta dari Bank Danamon Sibolga, Selasa (8/5) pagi lalu.
“Namun hingga saat ini dia (Sri Mawaddah, red) tidak kunjung kembali. Begitu juga uang yang diambil dari bank itu tidak sampai ke tangan saya,” tutur pengusaha pelayaran di Sibolga ini. Menurut Busran, Sri Mawaddah bekerja sebagai bendahara atau bagian keuangan di perusahaannya tersebut sejak tujuh tahun lalu. Atau terhitung sejak Sri menikah dengan anak bungsunya Ade Syahputra. “Sejak Sri menikah dengan anak saya, dia saya angkat sebagai bendahara di perusahaan ini. Itu sebabnya, saya mempercayai dia untuk menangani bagian keuangan di perusahaan ini,” tukas Busran.
Busran mengisahkan, dua tahun lalu Sri Mawaddah juga pernah menggelapkan atau mengkorupsi uang sekitar Rp200 juta. Namun, saat itu masih bisa ditolelir karena Sri datang meminta maaf dan mengakui kesalahannya.  “Saya masih memberi kesempatan kepadanya untuk bekerja, sebab saat itu dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Apalagi Sri itu juga menantu saya dan saya juga yakin kepadanya saat itu,” beber Busran.
Terkait dengan persoalan saat ini, sambung Busran, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan Sri Mawaddah.
Seperti dengan menghubungi pihak keluarganya.  “Bahkan sejak Sri menghilang, nomor handphone 085296689669 yang dipakainya tidak pernah aktif lagi sampai saat ini. Kami juga sudah mendatangi kampung halamannya di Barus, Tapteng untuk menanyakan kepada pihak keluarganya, namun tak satupun yang mengetahui keberadaannya. Dan pada saat ini saya juga masih mencarinya di Medan, namun belum membuahkan hasil,” ujar Busran.
Ia berharap, Sri Mawaddah memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang yang dilarikannya.
Sebab seluruh uang itu akan digunakan untuk kelancaran perusahaan.  Jika Sri Mawaddah memiliki itikad baik mendatangi Busran dan mengakui kesalahannya, maka kemungkinan dirinya akan mempertimbangkan kembali perbuatan yang dilakukannya. “Kalau tidak, saya akan melaporkannya secara resmi kepada pihak kepolisian. Begitu juga kepada masyarakat yang mengetahui atau melihat keberadaannya, kami berharap dapat memberitahukannya kepada polisi atau menghubungi kami di nomor handphone 081375782383,” tandasnya.  “Kami akan memberikan hadiah sepantasnya kepada masyarakat yang mengetahui keberadaannya (Sri Mawaddah),” pungkasnya.(MS)

Gotong Royong Massal di Sibolga Sambas

Ratusan warga dari 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Jum’at (11/5) kemarin melakukan gotong royong bersama membersihkan jalan dan saluran air di Jalan Gambolo, Kelurahan Pancuran Pinang, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga.
Tak hanya masyarakat setempat, puluhan personil TNI dari Koramil 06/Kota dan personil Polres Sibolga, dalam hal ini Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga terlihat dalam kegiatan gotong royong bersama ini.

Pl Camat Sibolga Sambas, Faisal Fahmi Lubis SSos di lokasi gotong royong mengatakan, kegiatan ini sudah rutin dilakukan warga setiap hari Jum’at maupun hari libur dengan tujuan agar air di saluran bisa lancar dan jalanan bisa bersih.
“Kalau tidak dibersihkan secara rutin, sampah dan lumpurnya tentunya menumpuk, dan kalau datang hujan air mudah menggenangi jalan. Wargapun menjadi tergangggu, apalagi kondisi jalan ini sudah rusak,” kata Faisal. Menurut Faisal, kegiatan gotong royong seperti ini harus dipertahankan, sebab selain lingkungan tetap bersih dan sehat  juga wilayahnya bebas dari genangan air saat hujan turun.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi hubungan baik untuk mengikat tali silahturahmi antar warganya. “Kegiatan gotong royong bersih lingkungan ini kita lakukan setiap minggu, selain membangun lingkungan tetap bersih, juga menjaga hubungan baik antar warga,” tuturnya lantas menambahkan kegiatan ini diikuti Kelurahan Pancuran Pinang, Pancuran Kerambil, Pancuran Bambu dan Pancuran Dewa.
Sementara itu, Lurah Pancuran Pinang, Inchawadi Tanjung menuturkan, kegiatan aksi bersih setiap minggu ini sudah menjadi program rutin untuk menciptakan lingkungannya bersih dan sehat. “Sebab kepedulian warga pada lingkungannya merupakan tanggung jawab bersama. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada warga yang terus mempertahankan semangat gotong royong untuk kepentingan lingkungan,” tukas Inchawadi.
Selain itu, Inchawadi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap kepedulian TNI dan Polri yang berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan aksi gotong royong bersama warga. “Kegiatan ini adalah wujud nyata kebersamaan antara TNI, Polri dan rakyat. TNI dan Polri adalah kebanggaan dan milik rakyat. Kami sangat terbantu dengan program ini,” tandasnya.
Amatan METRO, warga yang berbekal cangkul, sapu lidi, sekop dan keranjang sampah bahu membahu menyisir saluran untuk mengeruk lumpur dan sampah di saluran. Tak lama, seluruh sampah yang menumpuk itupun diangkut dengan menggunakan mobil truk Dinas KPRP Kota Sibolga. (MS)

Bukit Aek Parombunan Longsor Lagi


Hujan deras yang melanda Kota Sibolga kembali mengakibatkan pebukitan Aek Parombunan longsor. Akibatnya, dapur rumah Martua Sitompul (41) warga Jalan Sudirman, Aek Parombunan, Sibolga Selatan hancur total. Kepada METRO, Martua menuturkan peristiwa itu terjadi Jumat (11/5) sekira 18.30 WIB di saat hujan deras melanda Sibolga.
“Saat itu saya sedang berada di luar, dan yang tinggal di rumah adalah istri saya dan dua anak saya beserta adik ipar,” tuturnya. Mustar Pardede (34) menuturkan, saat itu dirinya bersama adiknya, istri dari Martua dan dua keponakannya sedang berada di dalam rumah.  “Tiba-tiba saja kedengaran suara bunyi keras dari belakang rumah. Dan kami melihat dapur rumah sudah porak poranda,” tuturnya.

Melihat hal itu, sambungnya, spontan mereka berteriak minta tolong dan langsung lari menyelamatkan diri keluar rumah. “Spontan saya menggendong kedua keponakan saya, sebab kami takut longsoran itu sampai ke tempat kami,” ujarnya. Sesampainya di luar, katanya lagi, dirinya langsung mengamankan kedua keponakannya beserta adiknya ke tempat yang aman. “Kalau tidak, saya tidak tau apa yang bakal terjadi. Dan bahkan adik saya itu sampai saat ini masih trauma,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, Martua mengungkapkan, terjadinya longsor itu diduga akibat adanya pengerukan bukit di belakang kediamannya.
“Hal ini sudah pernah dan berulangkali kami ingatkan kepada oknum C untuk tidak meneruskan pengerukan itu. Namun yang bersangkutan tetap tidak peduli dan malah sepertinya menunjukkan arogansinya,” ketus Martua. Langkah selanjutnya, sebut Martua, pihaknya bersama masyarakat setempat yang bermukim di dekat pebukitan itu akan mengadukan kembali oknum tersebut kepada aparat teerkait.

“Sebab hal ini sudah pernah kami laporkan, tapi yang bersangkutan tak mengindahkannya,” tandasnya lantas menambahkan, kerugian yang dialaminya berkisar Rp30 juta. Camat Sibolga Selatan Sahat Simatupang membenarkan pihaknya sudah pernah memanggil oknum C terkait soal pengerukan bukit itu, berdasarkan laporan dan keluhan warga. “Dan disepakati saat itu, C bersedia menghentikan pengerukan perbukitan itu sebelum mendapat izin. Namun dari laporan warga, oknum C masih meneruskan pengerukan tanah dan bahkan tak mengurus izinnya juga sesuai kesepakatan, Senin (7/5) lalu,” tandas Sahat.(MS)