Hujan deras
yang melanda Kota Sibolga kembali mengakibatkan pebukitan Aek Parombunan
longsor. Akibatnya, dapur rumah Martua Sitompul (41) warga Jalan
Sudirman, Aek Parombunan, Sibolga Selatan hancur total. Kepada METRO, Martua menuturkan peristiwa itu terjadi Jumat (11/5) sekira 18.30 WIB di saat hujan deras melanda Sibolga.
“Saat itu saya sedang berada di luar, dan yang tinggal di rumah adalah
istri saya dan dua anak saya beserta adik ipar,” tuturnya. Mustar
Pardede (34) menuturkan, saat itu dirinya bersama adiknya, istri dari
Martua dan dua keponakannya sedang berada di dalam rumah. “Tiba-tiba
saja kedengaran suara bunyi keras dari belakang rumah. Dan kami melihat
dapur rumah sudah porak poranda,” tuturnya.
Melihat hal itu, sambungnya, spontan
mereka berteriak minta tolong dan langsung lari menyelamatkan diri
keluar rumah. “Spontan saya menggendong kedua keponakan saya, sebab kami
takut longsoran itu sampai ke tempat kami,” ujarnya. Sesampainya di
luar, katanya lagi, dirinya langsung mengamankan kedua keponakannya
beserta adiknya ke tempat yang aman. “Kalau tidak, saya tidak tau apa
yang bakal terjadi. Dan bahkan adik saya itu sampai saat ini masih
trauma,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Martua
mengungkapkan, terjadinya longsor itu diduga akibat adanya pengerukan
bukit di belakang kediamannya.
“Hal ini sudah pernah dan berulangkali kami ingatkan kepada oknum C untuk tidak meneruskan pengerukan itu. Namun yang bersangkutan tetap tidak peduli dan malah sepertinya menunjukkan arogansinya,” ketus Martua. Langkah selanjutnya, sebut Martua, pihaknya bersama masyarakat setempat yang bermukim di dekat pebukitan itu akan mengadukan kembali oknum tersebut kepada aparat teerkait.
“Hal ini sudah pernah dan berulangkali kami ingatkan kepada oknum C untuk tidak meneruskan pengerukan itu. Namun yang bersangkutan tetap tidak peduli dan malah sepertinya menunjukkan arogansinya,” ketus Martua. Langkah selanjutnya, sebut Martua, pihaknya bersama masyarakat setempat yang bermukim di dekat pebukitan itu akan mengadukan kembali oknum tersebut kepada aparat teerkait.
“Sebab hal ini sudah pernah kami
laporkan, tapi yang bersangkutan tak mengindahkannya,” tandasnya lantas
menambahkan, kerugian yang dialaminya berkisar Rp30 juta. Camat Sibolga
Selatan Sahat Simatupang membenarkan pihaknya sudah pernah memanggil
oknum C terkait soal pengerukan bukit itu, berdasarkan laporan dan
keluhan warga. “Dan disepakati saat itu, C bersedia menghentikan
pengerukan perbukitan itu sebelum mendapat izin. Namun dari laporan
warga, oknum C masih meneruskan pengerukan tanah dan bahkan tak mengurus
izinnya juga sesuai kesepakatan, Senin (7/5) lalu,” tandas Sahat.(MS)
Bersama Kami Agen Tembak Ikan Online Terbesar & Terpercaya!
BalasHapusDapatkan Bonus Cashback 5% - 10% / Bonus New Member 10%
Hanya Minimal Deposit IDR 50.000,- Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah..
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .site
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WeChat: BOLAVITA
WA: +628122222995
Line : cs_bolavita