Pages

Selasa, 07 Juni 2011

Dinilai Tak Mampu Sumbang PAD Dirut PDAM Mual Nauli Tapteng Didesak Copot

Dirut PDAM Mual Nauli didesak copot. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tapteng yang dipimpin Ir Joston Lubis, ini dinilai tak mampu mendatangkan PAD.

Desakan itu disampaikan Ketua Forum Lampu Merah (FLM) Tapteng Abdul Rahman Sibuea, kepada METRO di Pandan, Minggu (5/6). Menurut dia, pelayanan PDAM juga tidak maksimal. Padahal setiap tahun, kata dia, PDAM Mual Nauli selalu dsubsidi APBD Tapteng. “Atas dasar itu, sudah sepantasnya Bupati Tapteng mengganti pimpinan PDAM Mual Nauli, karena jelas tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik,” kata Abdul.

“Kami dari Forum Lampu Merah meminta Bupati Tapteng untuk segera mengganti Direktur PDAM Mual Nauli karena tidak mampu mengembangkan perusahaan tersebut, malah menjadi beban bagi anggaran APBD Tapteng setiap tahunnya,” ulang Abdul.

Masih kata Abdul, setahu mereka, masa jabatan Ir Joston Lubis sebagai Direktur di BUMD Tapteng ini sebenarnya sudah berakhir sejak tahun 2009 lalu.

Dia mengatakan, selain mengganti pimpinan PDAM Mual Nauli, Bupati Tapteng juga diminta untuk melakukan audit intern terhadap perusahaan tersebut. Karena disinyalir, anggaran yang selama ini diberikan, tidak digunakan sebagai mana mestinya. “Kalau bupati tidak mampu melakukan audit intern terhadap PDAM Mual Nauli, sebaiknya pemeriksanaan anggaran diserahkan kepada aparat terkait. Karena kami menduga, banyak anggaran yang diselewengkan oleh oknum Direktur PDAM tersebut selama ini. Buktinya, dari anggaran yang rata-rata lebih dari Rp350 juta per tahunnya, tak satupun yang bisa dibuktikan manfaatnya bagi masyarakat,” tuturnya.

Abdul menambahkan, yang paling mirisnya adalah keluhan-keluhan dari para pegawai di PDAM Mual Nauli yang mengaku seringkali tidak menerima gaji, bahkan sampai berbulan-bulan. “Sekarang saja, kami mendapat informasi bahwa para pegawai di PDAM itu sudah lebih dari 3 bulan belum menerima gaji. Ini kan sudah tidak benar dan kuat dugaan kami bahwa ada penyelewengan anggaran di perusahaan ini. Makanya jika diperhatikan setiap hari, tak ada aktivitas apapun di kantor PDAM ini. Pagawainya pun hanya 2 sampai 3 orang saja yang mau masuk kantor. Atau kalau memang tidak bermanfaat, lebih baik PDAM Mual Nauli ini dibubarkan saja, daripada menjadi beban yang berkepanjangan,” kritik Abdul.

Sementara itu, Direktur PDAM Mual NauliIr Joston Lubis yang coba dikonfirmasi METRO melalui ponselnya, Minggu (5/6), tidak berhasil. (metrosiantar.com)

0 komentar:

Posting Komentar