Pages

Jumat, 25 Maret 2011

Terkait Bonaran akan Buat Terobosan Pemekaran

IPBR: Kami Butuh Bukti Bukan Janji

Melihat banyaknya komentar langsung dari kalangan masyarakat tentang pemekaran Kabupten Tapanuli Tengah dipandang positif serta disambut baik oleh Ikatan Pemuda Barus Raya (IPBR).

“Kami sangat menyambut baik respon masyarakat Tapteng dan Bupati Terpilih Bonaran Situmeang yang menyatakan bersedia mengabulkan aspirasi tersebut kalau memang itu menjadi aspirasi langsung dari rakyat.

Dan keinginan untuk memekarkan Kabupaten Tapteng ini bukan baru sekarang dikumandangkan, tapi jauh sebelumnya, tepatnya pada tahun 2002 lalu. Maksut itu sudah disampaikan melalui deklarasi pembentukan Kabupaten Barus Raya di Lapangan Merdeka Barus yang dihadiri puluhan ribu masyarakat,” ujar Ketua IPBR Majuddin Bondar SHI didampingi Sekretarisnya Sufriansyah Pasaribu SPdI kepada METRO di Pandan, Jumat (25/3) menanggapi permintaan pemekaran Tapteng.



Jadi, menurut mereka berdua, kalaulah dikembalikan kepada rakyat, apakah ingin pemekaran? Hal itu jelas merupakan keinginan masyarakat Tapteng. Dan melihat dari administrasi, teknis dan fisik wilayah Kabupaten Tapteng sudah selayaknya dimekarkan.

“Sebelumnya juga sudah pernah dilakukan audiensi langsung ke DPRD Kabupaten Tapteng yang dihadiri para pengurus IPBR dan diterima Ketua DPRD bersama Ketua Komisi A, pada tahun 2008 lalu. Dan lebih kongkritnya, sesuai dengan PP No 78 tahun 2007, Kabupaten Tapteng sudah sangat layak dimekarkan,” jelas mereka.

Disamping itu, lanjut mereka, dari kenyataan yang ada dan jika dilihat dengan kasat mata, sungguh sangat timpang pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat di beberapa Kecamatan yang di Kabupaten Tapteng, terhitung mulai dari Sorkam sampai Manduamas. Juga terkait fasilitas umum seperti jalan, pengadaan air bersih, irigasi untuk persawahan penduduk, warga yang sakit harus berangkat menuju Pandan akibat tidak adanya rumah sakit umum.

“Sebagai bukti timpangnya pembangunan yang dirasakan, misalnya kalau sempat ada kebakaran di daerah Mandumas, maka bisa dipastikan rumah habis terbakar dulu, barulah tim pemadam kebarannya sampai di lokasi akibat jauhnya jarak tempuh dari ibu kota Kabupaten menuju daerah Manduamas. Ini adalah pengamatan yang cukup sederhana dari kami, belum lagi kita bicara masalah yang lain lagi yang barangkali sangat cukup banyak yang harus dibenahi kedepan,” tukas Sufriansyah Pasaribu.

Mereka berharap kepada Bupati terpilih jangan hanya menghembuskan angin segar kepada masyakat yang sudah lama merindukan pemekaran ini. Cukuplah aspirasi ini terkubur selama ini, akibat kurang adanya perhatian terhadap kesejahteraan rakyat.

“Harapan kedepan, masyarakat Tapteng sangat membutuhkan bukti nyata dari semua janji-janji politik yang telah disampaikan pada saat kampanye beberapa waktu lalu. Kami butuh bukti bukan janji, termasuk pemekaran Kabupaten Tapteng,” ujara mereka.

Menanggapi adanya permintaan masyarakat untuk perluasan Kota Sibolga, yakni penggabungan Sarudik dan Mela ke Kota Sibolga ditanggapi dingin IPBR. Mereka menyatakan target utama adalah pemekaran Kabupaten Tapteng. (metrosiantar.com)

0 komentar:

Posting Komentar