Pages

Selasa, 09 Maret 2010

Diragukan, Pemilukada Sibolga Berlangsung Jurdil

Suhu perpolitikan Sibolga menjelang pemilihan Wali Kota dan Wali Kota Sibolga kian memanas. Dikhawatirkan pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung Mei 2010 mendatang tidak berlangsung jujur dan adil (jurdil).

Dr Marzuki Nainggolan, selaku pemuka masyarakat, Senin (8/3) berharap para kandidat menghentikan praktik Kampanye hitam (black campaign).

Marzuki Nainggolan yang merupakan mantan Ketua Golkar Sibolga mengaku prihatin dengan kondisi perpolitikan di Sibolga menjelang Pemilukada 2010. Menurut amatannya, salah satu pasangan calon wali kota telah melakukan kampanye hitam untuk menjatuhkan calon lain. "Makanya kita berharap, para calon wali kota dan wakilnya memainkan politik dengan cara-cara yang baik. Jangan untuk menarik simpati rakyat, menjelek-jelekkan lawan politik. Parahnya lagi jika sampai menjual symbol simbol agama," ujar Marzuki di dampingi Yusuf Fahmi Simanjuntak, Ketua Yayasan Adat Pesisir Tapanuli Tengah, Sibolga.

"Saya sebagai putra asli Pasar Belakang, Sibolga meminta kepada calon-calon wali kota yang bertarung untuk tidak saling menghujat, apalagi memfitnah. Alangkah baiknya lah jika para calon pemimpin itu menunjukkan kerja nyatanya untuk kepentingan masyarakat Sibolga. Adu Argumen boleh saja, tapi jangan sampai menghujat," tambah Marzuki yang juga mantan Ketua KNPI periode 1980-1983.

Pada kesempatan yang sama Yusuf Fahmi mengajak masyarakat Sibolga untuk mulai jeli dalam menentukan pilihannya saat memilih calon pemimpin ke depannya. "Janganlah lagi kita memilih calon-calon pemimpin yang bermasalah dengan hukum. Sebaiknya kita pilih putra daerah yang benar-benar sudah teruji kemampuannya. Terlebih yang sudah berhasil di luar kota dan kembali untuk membangun Sibolga," ajaknya.

Baik Yusuf Fahmi dan Marzuki Nainggolan menegaskan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi hendaknya tidak mengobok-obok Pemilukada Sibolga. "Karena jangan sampai ada calon yang telah disiapkan menjadi boneka nantinya. Ini kepentingan masyarakat Sibolga, bukan kepentingan sekelompok orang," tutur Yusuf Fahmi menutup pembicaraannya.
(metrosiantar.com)

0 komentar:

Posting Komentar