Pages

Minggu, 23 Mei 2010

SARMA Diminta Prioritaskan Daerah Pinggiran

Penduduk Pasir Bidang dan penduduk Jalan Damai Ujung Arah Laut, Kelurahan Aek Habil, Kecamatan Sibolga Selatan, berharap kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga terpilih Drs HM Syarfi Hutauruk-Marudut Situmorang AP MSP (SARMA), setelah dilantik nanti menjadi Kepala Daerah agar memprioritaskan pembangunan di daerah pinggiran.


"Hingga dua periode kepemimpinan Drs Sahat P Panggabean MM, belum banyak kemajuan pembangunan yang langsung kami rasakan dari pemerintah di daerah kami ini. Memang kami akui, perubahan pembangunan itu ada, akan tetapi hanya sedikit saja, dan tidak berkelanjutan," ujar tokoh masyarakat Aek Habil P Simatupang, kepada METRO, Minggu (23/5), didampingi warga lainnya.Dijelaskan mereka, daerah Pasir Bidang dan Jalan Damai Ujung Arah Laut merupakan daerah pinggiran yang berbatasan langsung dengan daerah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Bahkan sebelumnya, mereka menyebukan, daerah itu adalah wilayah yang yang sempat diperebutkan (konflik perbatasan) antara Pemko Sibolga dan Pemkab Tapteng. Karena adanya konflik perbatasan tersebut, sehingga masyarakat yang bermukim di daerah itu sampai sekarang menjadi korban. Masyarakat banyak yang merasa kebingungan dan tidak tahu apakah dia penduduk Tapteng atau penduduk Sibolga.


Senada dengan itu, Samuel Hutabarat, warga yang sama mengatakan, masyarakat di kedua daerah itu selama ini memang seperti termarginalkan. Pasalnya, pemerintah seolah-olah sudah melupakan atau mengabaikan keresahan warga di daerahnya itu. Sebab dari dulu kondisi di daerah terus dilanda air pasang laut. Walaupun masyarakat sudah berkali-kali berharap kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga ketika turun langsung meninjau keberadaan kehidupan masyarakat di daerah itu, yang memohon agar pembangunan jalan di daerah itu dapat direalisasikan. Akan tetapi hingga saat ini harapan warga tersebut tidak pernah direalisasikan.


Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Kota Sibolga Rizal Fachri Lubis saat dikonfirmasi baru-baru ini mengaku, pada tahun 2010 belum ada memprogramkan pembangunan jalan di daerah itu. Rizal juga mengaku prihatin dengan situasi warga di sana, namun mereka untuk saat ini belum dapat berbuat apa–apa, berhubung anggaran PU Kota Sibolga Tahun Anggaran (TA) 2010 berkurang cukup besar dari Rp38 Miliar lebih pada TA 2009 menjadi Rp22 Miliar pada TA 2010 ini. "Saya melihat badan jalan itu sudah mengalami penurunan. Agar badan jalan tidak tergenang, ketinggiannya paling tidak harus sejajar dengan Jalan Damai Arah Gunung. Tapi, apa mau dikata, pada tahun ini, kita belum memiliki program pembangunan ke sana karena masih banyak yang kita prioritaskan," tukasnya. (metrosiantar.com)

0 komentar:

Posting Komentar