Pages

Jumat, 30 April 2010

75 Persen Terumbu Karang Rusak

Stop Bom Ikan

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Sibolga Idwan Irvan Tanjung meminta nelayan berhenti mengunakan bom ikan untuk menangkap ikan. Pasalnya, penggunaan bahan peledak dapat merusak ekosistem di laut seperti terumbu karang dan juga merugikan nelayan itu sendiri.

Menurut Idwan, penangkapan ikan dengan menggunakan peledak atau bom ikan adalah cara yang paling gampang untuk mencari ikan. Karena bom ikan, lanjutnya, dapat dengan mudah dibuat oleh banyak orang.

”Bom ikan mudah dibuat dan bisa langsung digunakan untuk mendapatkan ikan dengan cepat. Daya ledaknya akan membuat ikan mati dalam sekejap, bahkan daya dorong gravitasinya dan tekanan di bawah air akan bisa merusak kandung kemih ikan dan bisa membunuh ikan yang cukup jauh dari jangkauan bom ikan ini,” kata Idvan dalam sebuah pertemuan dengan PSDKP dan anggota DPRD Sibolga, Kamis (29/4) di Gedung DPRD Sibolga.

Menurut Irvan, penggunaan bom ikan akan merusak suatu lokasi perairan secara permanen sehingga untuk meremajakan kembali, dibutuhkan puluhan tahun. “Sebagai alat untuk mencari ikan, penggunaan bom ikan jauh lebih banyak kerusakannya daripada manfaatnya,” katanya seraya menegaskan agar pihak keamanan laut melakukan pemeriksaan dan menghentikan dengan tegas kalau menemukan kapal-kapal penangkap ikan menggunakan bom ikan.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja (Satker) PSDKP Muhakam mengakui bahwa kerusakan terumbu karang di kawasan Pantai Barat Sumatera Utara sudah mencapai 75 persen. Hal ini diketahui berdasarkan investigasi PSDKP Pusat dan daerah dengan melakukan penyelaman di kawasan perairan Pantai Barat.

“Hasilnya, sekitar 75 persen terumbu karang hancur di kawasan perairan Pantai Barat. Dan kerusakan terumbu karang itu diduga kuat akibat ledakan-ledakan bom ikan yang digunakan oknum-oknum penangkap ikan yang menggunakan bahan peledak,” tukasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Sibolga Tonny Lumban Tobing, SE didampingi Pantas M Lumban Tobing, SSos yang juga Sekretaris HNSI Sibolga dan Megawaty Hutagalung mengatakan, kerusakan terumbu karang akibat pemakaian bom ikan harus secepatnya dihentikan. (batakpos-online.com)

0 komentar:

Posting Komentar