Pages

Sabtu, 24 April 2010

Terkait 2 Warga Tapteng Idap Gizi Buruk

Dinkes Tingkatkan Status Puskesmas

Pada tahun ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah (Dinkes Tapteng) akan meningkatkan status puskesmas dari status rawat inap menjadi rawat inap plus. Puskesmas rawat inap plus ini ditempatkan diempat kecamatan mewakili setiap daerah pemilihan (dapil) di wilayah itu.

Untuk Dapil dua, meliputi Kecamatan Badiri, Pinangsori, Lumut, Sibabangun, dan Suka Bangun akan dipusatkan di Kecamatan Pinangsori. Puskesmas Pinangsori statusnya akan ditingkatkan dari puskesmas rawat inap menjadi puskesmas rawat inap plus. Kemudian untuk Dapil tiga yang meliputi Kecamatan Tapian Nauli, Kolang, Sitahuis, Sorkam, Sorkam Barat, dan Pasaribu-Tobing akan dipusatkan di Puskesmas Kolang di Kecamatan Kolang.

Sementara, untuk Dapil empat meliputi Kecamatan Sosorgadong, Barus, Barus Utara, Andam Dewi, Sirandorung, dan Manduamas akan dipusatkan di Kecamatan Barus dengan meningatkan status puskesmas yang ada di daerah itu. Sedangkan untuk dapil satu yang meliputi Kecamatan Sarudik, Pandan, dan Tukka dipusatkan di RSU Pandan yang statusnya sudah tidak perlu ditingkatkan dari status Puskesmas karena statusnya sekarang sudah menjadi RSUD Pandan.

Kepala Dinas Kesehatan Tapteng, Hajopan Simanjuntak SKM, Kamis (22/4) kemarin mengatakan, peningkatan status puskesmas ini sebagai langkah untuk memudahkan pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat sekaligus sebagai perwujudan program Presiden Indonesia Sehat 2010. Hal ini juga sebagai langkah pencegahan terkait masalah gizi buruk atau kurang gizi pada masyarakat. Dan program ini telah disetujui dalam sidang DPRD beberapa waktu lalu.

"Maksud dari plus ini, selain puskesmas tersebut sudah dapat melayani rawat inap disamping penambahan fasilitas pendukung, tenaga medis yang akan memberikan pelayanan di sana nantinya kita coba datangkan secara periodeisasi dokter spesialis," ujar Hajopan Simanjuntak SKM menjawab wartawan terkait keberadaan dua warga Tapteng yang menderita gizi buruk, namun satu diantaranya telah meninggal dunia baru-baru ini.

Di tempat terpisah, anggota DPRD Tapteng, Antonius Hutabarat membenarkan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, Dinkes Tapteng telah memprogramkan peningkatan status empat puskesmas di empat kecamatan menjadi puskesmas rawat inap plus sembari merasa prihatin atas adanya warga Tapteng yang masih menderita kurang gizi.

Dia berharap, Dinkes Tateng mulai saat ini agar lebih mengefektifkan keberadaan tenaga kesehatan di kecamatan dan pedesaan tertutama terhadap bidan-bidan desa agar lebih bersedia dan rutin turun memantau kondisi kesehatan masyarakat. Juga Dinkes diminta untuk lebih memfungsikan keberadaan Posyandu.

"Bidan-bidan desa selama ini masih kurang optimal dalam melaksanakan tugas kesehatan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan Posyandu juga tidak berfungsi efektif. Kita berharap, kedua hal ini diperhatikan dan diefektifkan. Demikian dengan keberadaan tenaga Program Keluarga Harapan (PKH), harus mau dan senantiasa berkoordinasi dengan tenaga-tenaga kesehatan yang ada di daerahnya," tandas anggota DPRDTapteng dari partai Demokrat ini.

Diberitakan sebelumnya, dua warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) ditemukan menderita gizi buruk. Satu di antaranya telah meninggal dunia sedangkan satunya lagi dalam kondisi masih dalam perawatan intensif petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan. Korban yang meninggal tersebut adalah Aldi Sarumpaet (3 warga Kecamatan Sosorgadong yang menjalani perawatan sejak Kamis (15/4) pekan lalu di RSUD Pandan. Aldi meninggal dunia pada Senin (19/4) lalu. Sedangkan korban yang masih dirawat, Hotmauli br Purba (6), warga Pulo Pakkat, Kecamatan Suka Bangun, Tapteng. (metrosiantar.com)

0 komentar:

Posting Komentar