Pages

Rabu, 14 April 2010

Saluran Irigasi Jebol, Petani Tapteng Terpaksa Ubah Pola Tanam

Petani padi di sekitar Desa Sipange, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah terpaksa mengubah jadwal musim tanam dari dua kali dalam setahun, menjadi hanya sekali musim tanam. Kondisi itu, akibat tanggul irigasi persawahan sepanjang 20 meter dari total 200 meter, jebol dan itu sudah berlangsung bertahun-tahun.

Erson Hutagalung (52) salah seorang petani setempat mengatakan, penyebab jebolnya dinding irigasi sekunder, selain karena sudah termakan usia, juga karena kerap diterjang banjir.

"Karena keadaan itu, sejak dua tahun terakhir, petani di daerah ini terpaksa menanam padi hanya sekali dalam setahun. Mengharap musim penghujan agar tanaman subur. Sebab, tanggul saluran irigasi itu sudah tak dapat dipergunakan dengan baik lagi," ujarnya saar ditemui Analisa, Rabu (14/4).

Ia menyebutkan, untuk mengatasi kondisi itu, ratusan petani Desa Sipange sering bergotong royong untuk menutup seadanya dinding saluran irigasi sekunder yang jebol tersebut. Namun, ketika banjir melanda, tanggul kembali jebol hingga menggenangi tanaman padi mereka.

Petani lainnya, Bernad Sitompul (47) menambahkan, jebolnya tanggul irigasi di sekitar persawahan mereka, membuat sejumlah petani yang selama ini masih menggantungkan hidup dari lahan persawahan terpaksa mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Karena, hasil yang diperoleh hanya pas–pasan sejak tanggul tersebut rusak.

Mereka berharap, pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Pemkab Tapteng) melalui instansi terkait dapat memberikan perhatian terutama terhadap pembangunan tanggul irigasi sekunder tersebut. "Kami sangat mengharapkan adanya perbaikan, kiranya pemerintah dapat segera memperbaiki irigasi ini agar dapat difungsikan sebagaimana sebelumnya. Karena kami sangat mengharapkan irigasi itu untuk mencukupi kebutuhan air di areal persawahan," harap kedua petani padi tadi.

Anggota DPRD Tapteng, Jamarlin Purba sangat prihatin mendengar kondisi itu. Jamarlin berharap pada anggaran 2010 ini, saluran irigasi skunder di areal persawahan Desa Sipange tersebut dapat direnovasi dengan baik. Demikian jika masih ada saluran irigasi di persawahan lainnya yang mengalami kerusakan.

"Maunya yang berkenaan dengan pertanian, secepatnya ditangani dan jangan dibiarkan berlarut–larut. Kita jangan pernah membiarkan petani mengalami keresahan, karena daerah ini termasuk daerah pertanian," ketusnya.

Pantauan di lapangan, akibat jebolnya saluran irigasi tersebut, debit air yang mengalir ke persawahan petani hanya sedikit, dipastikan tidak mencukupi kebutuhan air untuk area persawahan yang diperkirakan mencapai puluhan hektar tersebut. (analisadaily.com)

0 komentar:

Posting Komentar