Pages

Minggu, 06 Juni 2010

Usaha Penjemuran Ikan di Sibolga Harapkan Pinjaman Lunak

Usaha penjemuran ikan di Sibolga saat ini mengharapkan pinjaman lunak dari pemerintah setempat untuk modal usaha mengingat transaksi pembelian ikan di tangkahan dilakukan secara kontan dengan uang tunai.

“Tidak boleh utang untuk mengambil ikan dari tangkahan sedangkan uang tunai untuk modal usaha kami sangat terbatas,” sebut Pak Syarifuddin dan Bu Yunita saat ditemui SIB di lokasi penjemuran ikan di Jalan Mojopahit Sibolga.

Ia berharap, pemerintah setempat membantu usaha penjemuran ikan dengan memberi pinjaman lunak untuk modal usaha. Uang itu akan digunakan untuk memanjar pesanan ikan yang akan dibeli untuk memastikan pihaknya mendapat ikan untuk direbus.

Lebih rinci ia menguraikan proses penjemuran ikan dimulai dari proses pengasinan ikan yang memakan waktu kurang lebih 3 jam untuk dilanjutkan dengan proses perebusan di tungku batu selama 10 menit.

“Lalu ikan dijemur selama 2 hari penuh dibawah terik matahari untuk selanjutnya dipasarkan kepada konsumen,” katanya seraya mengakui,ikan-ikan tersebut juga dikirim ke sejumlah daerah di wilayah Sumut seperti Medan, Jambi dan Nias sesuai pesanan masing-masing.

Jenis ikan yang biasa direbus meliputi ikan ogak, batu aceh, maning, bona cilak, dencis, anak tongkol, jumbo, cabe-cabe, timpik dan tamban. ”Saat mengambil ikan harga mencapai Rp 8 ribuan perkilo itu pun melihat kondisi hasil tangkapan laut,” katanya seraya menyebutkan setelah diasinkan harga bisa mencapai Rp 18 ribuan perkilo.

Dilokasi yang sama, harapan serupa juga diungkapkan Mak Kolang pengering ikan sampah seraya berharap pihaknya mendapat bantuan dari pemerintah.

“Ikan sampah berasal dari sisa-sisa perebusan ikan yang hampir tidak mempunyai nilai karena ikan sampah ini adalah ikan busuk dan sejenisnya,” sebut dia.

Ikan sampah ini selanjutnya dikeringkan untuk dipasarkan untuk bahan baku membuat pakan ternak dan pupuk tanaman. “Pekerjaan seperti ini belum bisa menjadi tulang punggung ekonomi keluarga karena keuntungan yang diperoleh sangat minim,” akunya. (hariansib.com)

0 komentar:

Posting Komentar