Pages

Jumat, 12 Februari 2010

Kadis Kesehatan Sibolga Himbau Warga Waspadai Rabies

Dinas Kesehatan Pemko Sibolga menghimbau warga Sibolga lebih waspada dari gigitan anjing gila (rabies, red) yang meningkat akhir-akhir ini. Selain penyakitnya menular, juga sangat berbahaya. “Dinas Kesehatan menghimbau masyarakat lebih waspada, namun bila hal itu terjadi diminta untuk sesegera mungkin melakukan pengobatan ke Puskesmas atau ke rumah sakit, atau balai pengobatan, dan melaporkannya supaya dilakukan vaksinasi terhadap anjing gila itu,” kata Kadis Kesehatan Pemko Sibolga M Yusuf Batubara didampingi Sekretaris Kesehatan Syafwan Panjaitan dan Kabid P2P dan PL dr Donna Pandiangan, di ruang kerjanya, Rabu (10/2).

Katanya, penyakit anjing gila di Sibolga meningkat, terhitung pada Januari – Pebruari 2010 ini sudah 17 kasus terkena rabies. Dengan demikian, Dinas Kesehatan menghimbau warga untuk lebih waspada dan meminta warga yang memiliki anjing agar segera melakukan vaksinasi melalui Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Pemko Sibolga demi kenyamanan di tengah-tengah masyarakat.

Sejauh ini, lanjut Kadis, Dinas Kesehatan sudah menyurati para pemilik anjing dan melakukan himbauan melalui Lurah dan Kepling agar setiap pemilik anjing melakukan vaksinasi di daerahnya masing-masing supaya tidak sempat memakan korban jiwa. Bagi warga yang terkena gigitan anjing untuk segera melakukan pencegahan dengan cepat dengan cara membersihkan luka dengan air mengalir memakai sabun, kemudian pergi ke Puskesmas setempat untuk perobatan serta melaporkannya.

“Kita minta kepada warga jika ada anjing yang menggigit jika itu rabies maka dalam waktu 3 hari anjing tersebut akan mati, namun diminta agar anjing tersebut jangan segera dibunuh sebelum dilakukan observasi ke lapangan mengambil sampel apakah anjing tersebut rabies atau tidak,” jelas Donna seraya menyampaikan kasus serupa pada 2009 lalu sekitar 160 kasus bahkan ada korban yang meninggal dunia.

Menyinggung jenis penyakit selama tahun 2009, Yusuf menuturkan ada 10 jenis penyakit diantaranya infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas sebanyak 13.383 orang atau 24,13 persen, penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas 12.275 orang atau 22,14 persen, penyakit lainnya 9.960 orang atau 17,96 persen, penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 4.245 orang atau 7,66 persen, darah tinggi 3.986 orang atau 7,19 persen, kulit infeksi 2.746 orang atau 4,95 persen, Diare termasuk tersangka kolera 2.654 orang atau 4,79 persen, Pulpa dan jaringan periapikal 2.525 orang atau 4,55 persen, kulit alergi 1.846 orang atau 3,33 persen dan gingivitas dan periodental 1.832 orang atau 3,30 persen.

Dikatakan Yusuf, pada kondisi musim yang saat ini, sangat rentan pada ketahanan tubuh manusia seperti penyakit ISPA, oleh karena itu masyarakat tetap menjaga sanitasi lingkungan, dengan membiasakan pola hidup bersih. (hariansib.com)

0 komentar:

Posting Komentar