Pages

Sabtu, 20 Februari 2010

Polres Tapteng Ungkap Pembunuhan Toke Getah di Sorkam dengan Alibi Sumbu Kompor, Isolasi dan Selisih Waktu

Pembunuhan toke getah di Sorkam, Desa Paiheme, Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat (12/2) lalu diungkap Polres Tapteng. Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP JO Pasaribu yang dikonfirmasi wartawan di Mapolres Tapteng, Jumat (19/2), menjelaskan upaya dan kerja keras jajarannya mengungkap kejahatan.
Didampingi Kabag Bina Mitra Kompol Mucksin, JO Pasaribu mengatakan kepolisian dalam mengungkap kasus tidak terlepas dari “naluri” atau alibi yang ditemukan di TKP. Kepolisian menemukan sumbu kompor dan isolasi ban yang dipergunakan pelaku mengikat kaki dan tangan korban. Mulut disumpal lilitan isolasi, serta adanya mobil kijang silver yang dilihat warga, katanya.

Sumbu kompor dan isolasi ini menjadi barang bukti untuk pengungkapan kasus. Berselang 2 hari setelah kejadian, muncul di koran (media) bahwa Polres Taput menangkap pelaku pencurian HP dengan barang bukti mobil kijang silver.
Atas informasi ini, jajaran Reskrim Polres Tapteng langsung mengadakan kontak dengan Jajaran Reskrim Polres Taput.
Pada hari itu juga, Reskrim Polres Tapteng berangkat ke Taput melakukan interogasi. “Setelah kita interogasi secara marathon mulai pukul 19.00 WIB s/d 01.00 WIB dinihari, akhirnya sipelaku mengaku bahwa merekalah pembunuh yang bermotif perampokan yang menewaskan Jhonatan Pasaribu, tokeh getah di Sorkam. Mereka juga menyebut rekannya juga ada di Barus dan sudah ditangkap Polsek Barus.

Sindikat
Kompol Muchin yang juga menjabat sebagai perwira penghubung (Pabung) Polres Tapteng menjelaskan, ketujuh tersangka yang ditangkap merupakan sindikat dan telah melakukan aksi kejahatan di beberapa daerah. Awalnya enam orang tersangka yang seluruhnya warga Medan tersebut gagal melakukan aksi perampokan di salah satu rumah warga jalan Bromo, Medan. Keesokan harinya tepatnya pada tanggal 8 Februari 2010 para tersangka melanjutkan perjalanan ke tanah Karo lalu melakukan aksi pencurian tape mini compo di gedung SMP dan satu unit HP milik warga sekitar pukul 22.00 Wib. “Dan pada tanggal 9 Februari 2010 sekitar pukul 12.00 WIB, para TSK kembali melakukan aksi pencurian satu unit HP milik warga dari dalam mobil angkutan dengan cara hipnotis. Lalu dua jam berikutnya atau sekitar pukul 14.00 WIB, para TSK menjual HP curian tersebut di terminal Sidikalang seharga Rp250.000 dan sekitar pukul 17.00 WIB tiba di terminal Dolok Sanggul lalu menjual HP dan mini compo Rp400.000. Selanjutnya para pelaku meluncur ke Tapteng, mengakibatkan tewasnya toke getah di Sorkam,” tuturnya Mucksin.(hariansib.com)

0 komentar:

Posting Komentar